Bensin dengan nilai oktan tinggi gak berarti gampang terbakar. Kawan Parjo yang beranggapan demikian salah besar. Mengapa begitu?
Teori dan Anggapan Berbanding Terbalik
Secara ilmiah, oktan atau dikenal dengan rumus kimia C8H18 merupakan kandungan iso oktan dalam bensin atau biasa disebut bilangan oktan.
Bilangan oktan merujuk pada angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan bisa diberi sebelum bensin terbakar spontan.
Dengan kata lain, semakin tinggi angka oktan belum tentu bikin bensin gampang terbakar.
Hal itu pun dibenarkan Ibnu Sambodo. Begawan korek motor 4-tak asal Jogja itu mengatakan, teori yang ada sebetulnya berbanding terbalik dengan anggapan orang.
Baca juga
Oktan Tinggi Tahan Kompresi
Nyatanya, lanjut dia, angka oktan yang makin tinggi justru bikin bensin tahan kompresi dan mestinya sulit terbakar.
Nah, lantaran sulit terbakar itulah, untuk mengimbangi bensin beroktan tinggi diperlukan kompresi mesin yang tinggi juga. Ini sebabnya banyak kendaraan dengan mesin berkompresi tinggi biasanya dianjurkan pakai bensin bagus yang mahal.
Sebab, kompresi mesin yang tinggi tadi nantinya bakal mempermudah pembakaran bensin beroktan tinggi. Alhasil, tenaga mesin bakalan optimal.
Biar lebih jelas, bensin mahal dan bagus yang tersedia di pasaran biasanya punya angka oktan tinggi. Makin mahal semakin tinggi oktan.
Sebagai gambaran, bensin jenis premium memiliki angka oktan 88, lalu Pertalite 90, Pertamax 92 dan Pertamax Turbo 98.
Baca juga
- Bolehkah Mencuci Filter Motor?
- Tilang Elektronik di Jalur Busway Bakal Dirahasiakan
- Kelakuan Truk Odol, Kapasitas 12 Ton Bawa Barang 35 Ton
Penyebab Bensin Mudah Terbakar
Justru, ketika kawan Parjo pakai bensin dengan oktan rendah, tapi kompresi mesinnya terlalu tinggi, inilah yang bisa memudahkan pembakaran.
Efek paling awal bakal terjadi semacam ledakan dini di ruang bakar.
Dampak berikutnya akan terasa efek knocking atau “mesin ngelitik”, di mana kendaraan mengeluarkan bebunyian aneh di dalam mesin karena mutu bahan bakar yang tidak tepat tadi.
Efeknya lebih jauh lagi, bisa bikin tenaga mesin jadi kurang maksimal dan bahkan sampai jebol. (oya/man)