Bukan cuma mesin mobil yang belakangan ini banyak disempali turbocharger (turbo), motor pun gak ketinggalan. Salah satunya KTM Duke 200 garapan GTX Motorcustom yang tampil di Kustomfest 2019.
Baca juga
- Mengenal Motor Klasik Langka Suzuki GT 380
- CB Gelatik, Dulu Diincar Orang Berduit Kini Diburu Kolektor
- Ini Dia Ajang Kolaborasi Brand Lokal dan Seniman Kustom
Perpaduan Konsep
Motor ini dibangun dengan memadukan konsep chopper dan boardtracker. Uniknya lagi, ada juga sedikit sentuhan khas motor drag luar negeri yang terlihat dari model stangnya.
Paling spesial, “Motor ini juga pakai perangkat penunjang performa, yaitu turbocharger. Turbo ini dipasang dengan model suction. Jadi, karburator dulu, baru turbo, lalu mesin,” ujar Putra Darmagita, pemilik motor sekaligus builder dari GTX Motorcustom.
Putra menjelaskan, aplikasi turbo berfungsi untuk memperkuat konsep balap yang dimiliki KTM Duke 200. Selain itu, ia juga menambah performa motor meski belum melalui tahap uji dyno.
“Rencananya memang mau di-dyno, dengan kondisi tanpa dan dengan turbo. Jadi, biar terlihat seberapa besar peningkatan performanya, bukan hanya sekadar variasi saja,” kata Putra.
Spek
Untuk spesifikasi, KTM Duke 200 besutan Putra hampir memodifikasi seluruh bagian. Ban depan dikustom menggunakan Swallow Sprinter 201 350×21, dan ban belakang pakai Swallow Classic 450×18.
Lalu knalpot dikustom stainless steel menggunakan Turbocharger IHI RHB31, dan pipa-pipanya dikustom berbahan alumunium.
Kondisi Awal Parah
Menurut Putra, Mesin Duke 200 kustom ini sebelum dimodifikasi memiliki kondisi yang cukup parah. Beberapa komponen penting seperti throttle body dan ECU sudah gak ada.
Namun, karena berpikir harga untuk restorasi alias membetulkan pasti mahal, “Akhirnya diganti saja dengan karburator,” kisahnya.
Bodi Unik Ala Bali
Untuk proses finishing gak butuh usaha maksimal. Motor ini menggunakan warna asli alumunium karena seluruh bodinya memang sudah bermaterial alumunium, termasuk pelek depan dan belakang.
Yang bikin nilai lebih, motor ini sengaja ditambahkan ukiran khas Bali untuk menonjolkan asal-usul sang builder dan juga budaya Bali, meski bagian bodi selebihnya hanya dipernis saja.
Baca juga
- Panas dan Macet, Ngaruh Gak Sih Pada Oli Mesin?
- Motor Roda Tiga Besutan Yamaha di TMS 2019
- Gixxer 250 Series Jadi Unggulan Suzuki di TMS 2019
Ada Tantangannya
Bicara tantangan dan tingkat kesulitan pengerjaan, Putra
mengaku menyelaraskan bentuk motor bukanlah pekerjaan yang mudah. Pasal
utamanya, Duke 200 lansiran tahun 2013 ini menggunakan mesin modern dengan
pendingin cairan atau radiator.
“Jadi, untuk membuatnya jadi terlihat klasik atau retro memberikan
tantangan tersendiri. Ditambah lagi saat merapikan jalur-jalur pendinginan dari
radiator, itu juga menjadi tantangan untuk kami,” ujar Putra.
Keseluruhan konsep motor ini seluruhnya digagas dan dibuat sendiri oleh Putra. Ia pun mulai mengerjakannya sejak dua tahun yang lalu. Namun, karena terhambat banyaknya pesanan konsumen yang masuk, modifikasi motor juga sempat terbengkalai dan baru bisa selesai tahun ini.
“Karena motor sendiri, jadi digarapnya santai. Sebenarnya, rencananya motor ini mau diturunkan di Kustomfest tahun lalu, tapi baru selesai sekarang,” tutup Putra. (oya/man)